Dari Aisyah r.a isteri Rasulullah, bahawa orang-orang Quraisy merasa kebingungan dengan masalah seorang perempuan Makhzumiah yang mencuri pada zaman Nabi Muhammad s.a.w, ketika penaklukan kota Makkah. Kemudian mereka bertanya, "Siapa yang berani membicarakan masalah ini kepada Rasulullah s.a.w?" Dengan serentak mereka mengusulkan,"Tidak ada yang berani melakukan hal ini kecuali Usamah, yang dicintai Rasulullah s.a.w."
Akhirnya perempuan itu dibawa menghadap Rasulullah. Kemudian Usamah bin Zaid membicarakan masalah perempuan tersebut kepada baginda. Setelah mendengar penjelasan Usamah itu, tiba-tiba wajah baginda berubah menjadi merah. Lalu baginda bertanya,"Apakah kamu ingin bersikap kasihan dalam hukum Allah?"
Mengetahui hal itu Usamah pun berkata kepada baginda,"Maafkanlah aku ya Rasulullah!"
Petang harinya Rasulullah s.a.w berdiri dan berpidato di hadapan kaum muslimin. Setelah memanjatkan puji kepada Allah, baginda pun mulai berkata,"Amma ba'du, sesungguhnya yang membuat binasa orang-orang sebelum kalian adalah manakala ada orang yang mulia dan terhormat di antara mereka mencuri, maka mereka pun membiarkannya. Sebaliknya, manakala ada orang yang lemah dan hina di antara mereka mencuri, maka dengan segera mereka melaksanakan hukuman atasnya.
Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalau seandainya Fatimah puteri Muhammad mencuri, nescara aku akan memotong tangannya."
Akhirnya Rasulullah pun memerintahkan para sahabat untuk memotong tangan perempuan yang mencuri itu.
Aisyah r.a menjelaskan,"Setelah peristiwa itu perempuan tersebut bertaubat dengan sebaik-baiknya dan menikah. Hingga pada suatu ketika, dia datang kepada aku untuk minta tolong mengajukan hajat permintaannya kepada Rasulullah. Lalu aku pun memenuhi permintaanya tersebut
Muslim 5/114-115
No comments:
Post a Comment