31 December 2012

Kenang Paling Manis 2012

Tahun 2012 adalah kenangan paling manis bagi aku. Mana tidaknya, 27/1/2012 aku telah dijodohkan dengan Nor Atikah.

3 Rabiul`Awwal 1434 = 27 Januari 2012 = Penghulu Hari

Banyak juga kenangan pahit yang terpalit sepanjang 2012 ini apabila sesudah berkahwin. Ada suka dan ada duka. Namun segala kedukaan terubat apabila dikurniakan oleh Allah S.W.T seorang anak teruna yang bernama Aryan Iskandar. Gembira tidak terhingga apabila lahirnya Aryan Iskandar. Rasanya inilah hadiah yang paling bermakna dalam hidup. Terima kasih kepada isteriku kerana telah melahirkan anak aku yang pertama. 

Nama Aryan Iskandar adalah sempena pahlawan pujaan aku iaitu Raja Iskandar Zulkarnain, walaubagaimanapun aku juga bersetuju apabila diminta oleh isteriku untuk dia mencadangkan sebahagian lagi namanya iaitu Aryan yang bermaksud penuh kekuatan. Seorang Raja Yang Penuh Kekuatan. Aryan memang seorang budak yang berani. Sejak dilahirkan dia jarang-jarang menangis. Time kena mandi pun tak menangis sangat sekadar menangis terkejut. 5 saat kemudian hilang tangisan budak tu :) . Semasa ianya dilahirkan Aryan hanya menangis sekejap sahaja, kemudian senyap. Lega rasanya Aryan tidak kuat menangis seperti baby-baby lain. Mungkin dia tahu susahnya ibu dan abahnya sekarang. Hopefully dia tak banyak meragam bila sudah besar nanti. 

Abah berdoa agar Aryan sihat,bahagia dan jadi orang yang baik. Jaga ibu elok-elok,ikut kata ibu kerana Syurga dibawah telapak kaki Ibu, bukan bawah telapak kaki awek. :) Bila sudah besar nanti jadilah orang yang berguna bukan jadi sampah masyarakat seperti sesetengah orang tersebut. Rajin baca dan mendalami Al-Quran,rajin tolong orang, dengar kata Ibu,jangan tinggikan suara depan Ibu. 



W`salam

30 December 2012

Nabi Khidir A.S Dan Raja Iskandar Dzul Qarnain



Pada saat Raja Iskandar Dzul Qarnain pada tahun 322 S. M. berjalan di atas bumi menuju ke tepi bumi, Allah SWT mewakilkan seorang malaikat yang bernama Rofa’il untuk mendampingi Raja Iskandar Dzul Qarnain. Di tengah perjalanan mereka berbincang-bincang, Raja Iskandar Dzul Qarnain berkata kepada malaikat Rofa’il: 

“Wahai malaikat Rofa’il ceritakan kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit ”, 

malaikat Rofa’il berkata, “Ibadah para mailaikat di langit di antaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya ”. 

Kemudian raja berkata, “Alangkah senangnya seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada Allah ”.

Lalu malaikat Rofa’il berkata, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber air bumi, namanya ‘Ainul Hayat’ yang berarti, sumber air hidup. Maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga ia mohon kepada Allah agar supaya dimatikan ”.

Kemudianya raja bertanya kepada malaikat Rofa’il, “Apakah kau tahu tempat “Ainun Hayat itu?”.

mailaikat Rofa’il menjawab, “Bahwa sesungguhnya Ainun Hayat itu berada di bumi yang gelap ”.

Setelah raja mendengar keterangan dari malaikat Rofa’il tentang Ainul hayat, maka raja segera mengumpulkan ‘Alim Ulama’ pada zaman itu, dan raja bertanya kepada mereka tentang Ainul Hayat itu, tetapi mereka menjawab, “Kita tidak tahu khabarnya, namun seoarng yang alim di antara mereka menjawab, “ Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat nabi Adam AS, beliau berkata bahwa sesungguhnya Allah meletakkan Ainul Hayat di bumi yang gelap ”.

“Di manakah tempat bumi gelap itu?” tanya raja.

Seorang yang alim menjawab, “Di tempat keluarnya matahari”.

Kemudian raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu raja bertanya kepada sahabatnya. “Kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap ?”.
Para sahabat menjawab, “Kuda betina yang perawan”.
Kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang perawan-perawan, lalu raja memilih-milih di antara tentaranya, sebanyak 6000 orang dipilih yang cendikiawan dan yang ahli mencambuk.

Di antara mereka adalah Nabi Khidir AS, bahkan beliau menjabat sebagai Perdana Menteri. Kemudian berjalanlah mereka dan Nabi Khidir AS berjalan di depan pasukannya dan mereka jumpai dalam perjalanan, bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat pada arah kiblat.

Kemudian mereka tidak berhenti-henti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun, sehingga sampai ditepi bumi yang gelap itu, ternyata gelapnya itu memancar seperti asap, bukan seperti gelapnya waktu malam. Kemudian seorang yang sangat cendikiawan mencegah Raja masuk ke tempat gelap itu dan tentara-tentaranya, berkata ia kepada raja. 

”Wahai Raja, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk tempat yang gelap ini karena tempat yang gelap ini berbahaya. ”

Lalu Raja berkata: ” Kita harus memasukinya, tidak boleh tidak.”

Kemudian ketika Raja hendak masuk, maka meraka semua membiarkannya. Kemudian Raja berkata kepada pasukannya: ”Diamlah, tunggulah kalian ditempat ini selama 12 tahun, jika aku bisa datang pada kalian dalam masa 12 tahun itu, maka kedatanganku dan menunggu kalian termasuk baik, dan jika aku tidak datang sampai 12 tahun, maka pulanglah kembali ke negeri kalian”.

Kemudian raja bertanya kepada Malaikat Rofa’il: ” Apabila kita melewati tempat yang gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita ?”.

“Tidak bisa kelihatan”,jawab malaikat Rofa’il,” akan tetapi aku memberimu sebuah merjan atau mutiara, jika merjan itu ke atas bumi, maka mutiara tersebut dapat menjerit dengan suara yang keras, dengan demikian maka kawan- kawan kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian.”

Kemudian Raja Iskandar Dzul Qurnain masuk ke tempat yang gelap itu bersama sekelompok pasukannya, mereka berjalan di tempat yang gelap itu selama 18 hari tidak pernah melihat matahari dan bulan, tidak pernah melihat malam dan siang, tidak pernah melihat burung dan binatang liar, sedangkan raja berjalan dengan didampingi oleh Nabi Khidlir AS.

Di saat mereka berjalan, maka Allah SWT memberi wahyu keapda Nabi Khidlir AS, ”Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat ini Aku khususkan untuk kamu ”.
Setelah Nabi Khidlir menerima wahyu tersebut, kemudian beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya: “ Berhentilah kalian di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang kepada kalian. ”

Kemudian beliau berjalan menuju ke sebelah kanan jurang, maka didapatilah oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu. Kemudian Nabi Khidlir AS turun dari kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun ke “Ainul Hayat” (sumber air kehidupan) tersebut, dan beliau terus mandi dan minum sumber air kehidupan tersebut, maka dirasakan oleh beliau airnya lebih manis daripada madu. Setelah beliau mandi dan minum Ainul hayat tersebut, kemudian beliau keluar dari tempat Ainul Hayat itu terus menemui Raja Iskandar Dzulkarnain, sedangkan raja tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Nabi Khidlir AS, tentang melihat Ainul Hayat dan mandi.

(Menurut riwayat yang diceritakan oleh Wahab bin Munabbah), dia berkata, bahwa Nabi Khidlir AS adalah anak dari bibi Raja Iskandar Dzul Qarnain. Dan raja Iskandar Dzulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak oleh Raja sinar seperti kilat, maka terlihat oleh Raja, bumi yang berpasir merah dan terdengar oleh raja suara gemercik di bawah kaki kuda, kemudian Raja bertanya kepada Malaikat Rofa’il: “Gemercik ini adalah suara benda apabila seseorang mengambilnya, niscaya ia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya, niscaya ia akan menyesal juga. ”

Kemudian di antara pasukan ada yang membawanya namun sedikit, setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu, ternyata bahwa benda tersebut adalah yakut yang berwarna merah dan jambrut yang berwarna hijau, maka menyesallah pasukan yang mengambil itu karena mengambilnya hanya sedikit, demikianlah pula pasukan yang tidak mengambilnya, bahkan lebih menyesal. Diriwayatkan oleh Ats-tsa’Labi dari: Iman Ali Rodliayllohu ‘ anhu.

1. Cerita ini dikutib dari kitab “ Baidai’iz karangan Syeikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas halaman 166 – 168. Penerbit: Usaha Keluarga s Semarang.
2. Cerita dari Kitab Nuzhatul Majalis Karangan Syeikh Abdul Rohman Ash-Shafuri.
Penerbit Darul Fikri Bairut Halaman 257 – 258.

Nabi Ilyas A.S hidup untuk berzikir



Ketika sedang beristirahat datanglah Malaikat kepada Nabi Ilyas AS, Malaikat itu datang untuk menjemput ruhnya. Mendengar berita itu, Nabi Ilyas AS menjadi sedih dan menangis.

“ Mengapa engkau bersedih?” tanya Malaikat maut.

“ Tidak tahulah.” Jawab Nabi Ilyas AS.

“Apakah engkau bersedih karena akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi maut ?” tanya Malaikat.

“Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali karena aku menyesal tidak boleh lagi berzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup boleh terus berzikir memuji Allah, ” jawab Nabi Ilyas AS.

Saat itu Allah SWT lantas menurunkan wahyu kepada Malaikat agar menunda pencabutan nyawa itu dan memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas AS berzikir sesuai dengan permintaannya. Nabi Ilyas AS ingin terus hidup semata-mata karena ingin berzikir kepada Allah SWT. Maka berzikirlah Nabi Ilyas AS sepanjang hidupnya.

“ Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berzikir kepada-Ku sampai akhir nanti. ” Firman Allah SWT.

24 December 2012

Kisah Cinta Seorang Kekasih



Desiran dingin angin Madinah nan kering memecah keheningan senja. Garangnya terasa, menusuk hingga ke tulang. Mentari pula mula memencilkan diri, dikala rembulan mula menjelma. Saat itu, Malaikat maut mulai laksana akan perintah Allah S.W.T untuk menjembut nyawa KekasihNya.

Insan mulia itu mula terasa kesakitan. Tatkala, nyawanya sampai kepusat. Dahi dan sekujur wajahnya suci itu bersimbah peluh. Urat-uratnya menegang dari dekit ke detik. Sambil menitip bibir menahan sakit. Insan mulia itu berpaling kepada sahabatnya. Dilihatnya mata sahabatnya basah, cahayanya makin malap. Katanya kepada sahabatnya, " Ya Jibril, betapa sakit. Alangkah dahsyat derita sakaratul maut ini."

Jibril a.s menoleh ke arah lain. Hatinya sebak melihat dekit itu. "Ya Jibril, mengapa engkau berpaling? Apa engkau benci melihat mukaku?" tanya Insan mulia itu dengan cemas. "Tidak" sakut petugas pembawa wahyu tersebut.

Dipegangnya tangan Insan mulia ini, lalu dia berkata, "Siapakah yang tenang hatinya menyaksikan kekasih Allah S.W.T dalam keadaan seperti ini? Siapakah yang sampai hati melihat Engkau dalam kesakitan?"

Tika saat kesakitan itu kian memuncak, sekujur badan Insan mulia ini menggigil. Wajahnya memutih dan urat-uratnya tambah menegang. Saat kesusahakan yang amat sangat, Insan mulia ini berkata, " Ya Rabbi, alangkah sakitnya. Ya Tuhanku, timpakanlah kesakitan sakaratul maut ini hanya kepadaku, dan jangan kepada umatku."

Jibril a.s tersentak. Begitu agungnya peribadi sang Terpilih. TIka dekit-dekitnya yang paling cemas dan menyiksa, bukan kepentingan dirinya yang diminta. Melainkan kepentingan umatnya yang terdahulukan. Andai kata Insan mulia itu menuntut agar kesakitan itu dicabut, pastilah Kekasihnya S.W.T akan mengabulkan permintaannya. Namun, beliau lebih memilih permohonan agar derita itu tidak menimpa umatnya.

Terkenang akan kisah tentang malaikat penjaga gunung meminta izin kepada Insan mulia itu untuk menghancurkan penduduk Thaif sebagai balasan bagi tindak aniaya mereka kepadanya. Namun, Insan itu bersabda, " Jangan sekeras itu, wahai malaikat Allah. Siapa tahu, jika mereka belum mahu beriman, anak-anaknya akan berimat? Dan jika anak-anaknya belum mahu juga, kuharapkan cucu-cucu mereka akan menerima Islam sebagai agamanya."

Sementara itu Malaikat Maut meneruskan tugasnya sampai ke dada. Nafasnya sudah mulai sesak. Tiba-tiba, dengan suara menggigil dan pandangan meredul menengok ke arah sahabat-sahabatnya dan Insan mulia ini berkata, " Aku wasiatkan kepada kalian menjaga solat dan wanita serta orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Peliharalah mereka baik-baik."

Keaddan bertambah genting. Semua sahabat yang hadir menundukkan kepala lantaran hati mereka tidak dapat menahan kesedihan. Jasad Insan mulia itu berubah menjadi dingin. Hampir seluruh tidak bergerak=gerak lagi. Hanya matanya yang berkaca-kaca sedikit terbuka sambil menatap ke langit.

Saat akhir hela nafas Insan mulia itu. Saidina Ali k.w.j melihat Insan mulia itu menggerakkan bibirnya yang sudah membiru dua kali. Cepat-cepat ia mendekatkan telinganya ke bibir mulia itu. Ia mendengar kalam, "Umatku... umatku..."

Setelah kalimah itu dilisankan, pada Isnin bulan Rabi'ul Awwal. Maka, bumi Madinah dibanjiri dengan tangisan disegenap penjuru kota suci itu. Seorang Insan mulia telah wafat. Cintanya kepada umatnya dibawanya hingga akhir hayat dan akan dibawa sampai kepadang mahsyar.

Bagaimana kasih kita pada Insan mulia ini, Saiyiduna Muhammad Rasulullah s.a.w ?

23 December 2012

6 Pesanan Kepada Isteri



1. Jaga solat pada awal waktu.
Kalau datang haid sekalipun jika tidak dapat solat, kena duduk atas tikar sembahyang supaya anak tidak  lihat kita meninggal solat.

2. Hidupkan Bacaan Hadis Nabi saw di rumah dengan keluarga.
Dianjur baca Hadis Fadhilat Amal. Ini amalan sahabiah zaman Nabi saw sehingga dari rumah kita keluar  nak-anak yg soleh yg mendoakan kesejahteraan kedua ibubapa dunia/akhirat.

3. Baca Al Quran setiap hari walaupun hanya 8 ayat.
Kalau tak mampu nak baca kerana terlalu sibuk, cukup dengan mencium Al Quran dan muhasabah 'Ya Allah, apa dosa saya hingga saya tak dapat nak baca kitab Mu pada hari ini."

4. Mendidik anak secara Islam.
Mengajar anak-anak dari kecil bermula dengan doa-doa masnun. Iaitu doa seharian Nabi saw saperti doa tidur, bangun tidur, makan dan sebagainya.

5. Hidup sederhana dengan tidak membebankan suami. Setiap hari malaikat akan menghantar 500 jambangan bunga dari syurga untuk wanita yg hidup sederhana. Setiap titisan air masakan dan basuhan mereka akan menjadi zikir mohon keampunan kepada Allah swt atas wanita tersebut.

6. Galak suami untuk bermujahadah atas Agama Allah.
Seorang isteri yg menggalakan suaminya untuk solat berjemaah di Masjid/Surau akan dapat pahala berjemaah suaminya termasuk solat dia sendiri.


19 December 2012

13 Aurat Wanita




1. Bulu kening – Menurut Bukhari, Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening – Petikan dari Hadis Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari.

2. Kaki (tumit kaki) semacam hantu loceng – Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan – Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31. Keterangan : Menampakkan kaki dan menghayunkan/ melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng…sama juga seperti pelacur dizaman jahiliyah ….

3. Wangian – Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya terutamanya hidung yang berserombong kapal kata orang sekarang hidong belang – Petikan dari Hadis Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban.

4. Dada – Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bahagian hadapan dada-dada mereka – Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31.

5. Gigi – Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya – Petikan dari Hadis Riwayat At-Thabrani, Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah – Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.

6. Muka dan leher – Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu. Keterangan : Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.

7. Muka dan Tangan – Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecu ali pergelangan tangan dan wajah saja – Petikan dari Hadis Riwayat Muslim dan Bukhari.

8. Tangan – Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya – Petikan dari Hadis Riwayat At Tabrani dan Baihaqi.

9. Mata – Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya – Petikan dari Surah An Nur Ayat 31.
Sabda Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama sahaja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram – Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi.

10. Mulut (suara) – Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik – Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 32.

Sabda SAW, Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi – Petikan dari Hadis Riwayat Ibn Majah.

11. Kemaluan – Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka – Petikan dari Surah An Nur Ayat 31.

Apabila seorang perempuan itu solat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya – Hadis Riwayat Riwayat Al Bazzar.

Tiada seorang perempuanpun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah – Petikan dari Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah.

12. Pakaian – Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan terutama yang menjolok mata , maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti – Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu D , An Nasaii dan Ibn Majah.

Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 59. Bermaksud : Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah diken ali . Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang.

Sesungguhnya sebilangan ahli Neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Syurga dan tidak akan mencium baunya – Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim. Keterangan : Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/membuka bahagian-bahagian tertentu.

13. Rambut – Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam Neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya – Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.

14 December 2012

Dosa Seorang Wanita



Dosa seorang wanita yang tidak menutup aurat dan melakukan maksiat tidak ditanggung olehnya seorang sahaja. Tetapi beliau turut mengheret puluhan orang lain yang akan menanggung dosa bersamanya. Adakalanya si wanita ini berkata:

‘Aku tidak menutup aurat itu aku punya pasal la! Bukan aku menyusahkan kamu pun!’
Sebenarnya beliau silap! Dek kerana dirinya yang tidak menutup aurat, beliau telah membuatkan orang-orang yang bertanggungjawab mendidik dan menjaganya turut menanggung dosa. Siapakah orang-orang itu? Mereka ialah:

(1) Suaminya.
(2) Ayahnya.
(3) Saudara lelakinya.
(4) Anak lelakinya.

Keempat-empat golongan lelaki ini perlu bertanggungjawab memikul beban dosa yang dibuat oleh seorang wanita. Adakah ini dikatakan tidak menyusahkan?

Itu baru sebahagian. Mereka yang disenaraikan di atas adalah orang-orang yang perlu ‘bertanggungjawab’, belum termasuk orang-orang lain yang ‘terlibat’. Di bawah ini saya senaraikan pula orang-orang lain yang terlibat kerana dosa seorang wanita:

Sahabat
Sahabat yang menyuruh, mencadangkan dan yang dijadikan contoh untuk seorang wanita membuka aurat perlu menanggung dosa yang sama seperti wanita yang membuka aurat.
Sahabat yang tidak menegur juga perlu menanggung dosa kerana tidak menyampaikan amanah dari Allah. Telah dinyatakan bahawa kita perlu membuat teguran dalam peringkat:

(1) Tegur dengan tangan jika terdaya.
(2) Tegur dengan mulut jika terdaya.
(3) Benci di dalam hati. Dan ini adalah selemah-lemah iman.

Jika tidak menegur kita sekurang-kurangnya perlu merasa benci di dalam hati. Bukankah hal ini menyusahkan orang lain?

Orang yang melihat

Sesiapa sahaja yang melihat dengan syahwat dan ghairah akan menanggung dosa penglihatan dan dosa hati. Setiap mata yang memandang walaupun hanya sehelai rambut akan membuatkan si wanita itu bertambah dosa berlipat kali ganda.

Jurufoto

Jurufoto yang mengambil gambar wanita bukan mahramnya yang tidak menutup aurat adalah berdosa. Dosanya akan bertambah apabila menyebarkan gambar itu dalam majalah, internet dan seumpamanya.
Penerbit surat khabar, majalah, blog dan sebagainya.

Mana-mana sahaja media yang memaparkan aurat wanita adalah berdosa. Tengok saja penulis blog gosip, majalah, surat khabar dan sebagainya. Semuanya dipenuhi dengan gambar-gambar wanita yang tidak menutup aurat. Kesemua orang ini menanggung dosa disebabkan oleh wanita yang tidak menutup aurat.

Penjual/ penyebar

Orang yang menjual majalah, gambar-gambar dan sesiapa sahaja yang menyebarkan gambar wanita yang tidak menutup aurat dalam FB, Tagged, Friendster, Myspace dan sebagainya turut menanggung dosa. Dalam Islam, apa sahaja yang haram adalah haram untuk dijual dan disebarkan.

Pembeli/ pembaca

Orang yang membeli dan membaca turut menanggung dosa. Sesiapa yang menyumbang dan memberi sokongan untuk kejayaan mereka-mereka yang mendedahkan aurat ini akan menerima saham dosa masing-masing. Kerana disebabkan merekalah golongan-golongan yang tidak menutup aurat ini semakin bangga dengan dosa-dosa mereka.

Inilah antara orang yang akan menanggung dosa kerana seorang wanita yang tidak menutup aurat. Tidak cukupkah senarai ini menjelaskan bahawa betapa perbuatan tidak menutup aurat itu akan menyusahkan orang lain? Itu belum termasuk orang-orang yang melihat dengan ghairah sehingga menyebabkan mereka berniat untuk merogol, mencarut, memaki-hamun, mengumpat tentang keburukan bentuk tubuh wanita itu dan banyak lagi kesan buruk yang perlu ditanggung disebabkan sikap sombong seorang wanita yang tidak menutup aurat.

Nauzubillah…

Setelah membaca, mari kita renung-renungkan kembali berapa banyak dosa yang telah kita kumpulkan? Beristighfar dan bertaubatlah sebelum terlambat…

09 December 2012

Adab Bersembang




Sesungguhnya Islam agama yang indah. Setiap perkara mempunyai adab dan aturannya yang tersendiri. Semuanya diajarkan Nabi SAW sehinggalah sekecil-kecil perkara seperti masuk dan keluar tandas.

Pernah terjadi beberapa orang Musyrikin mengejek Salman al-Farisyi r.a., kata mereka,

"Nabi kamu mengajarkan semua benda sehingga perkara berkaitan istinjak. Kata Salman, "Memang benar! Nabi kami menegah daripada membuang air besar atau kecil dalam keadaan menghadap kiblat, beristinjak menggunakan tangan kanan, beristinjak kurang daripada tiga biji batu." (Hadis Riwayat Muslim)

Antara adab yang selalu dipandang ringan oleh umat Islam adalah adab bersembang. Apakah perbualan atau cara kita bersembang setiap hari menepati tuntutan Islam?

1. Suara yang rendah dan lembut.

Menurut Syeikh Abdul Fatah Abu Ghuddah, meninggikan suara terhadap seseorang itu menunjukkan kurangnya hormat kita kepada mereka. Seeloknya kita bercakap dengan kadar yang sederhana, sebagaimana yang kita inginkan apabila mendengar daripada seseorang.

Adab ini perlu diamalkan sama ada ketika bersama sahabat mahupun musuh, orang yang dikenali mahupun tidak, orang kecil mahupun dewasa. Lebih- lebih lagi ketika bersama kedua-dua orang tua dan orang yang setaraf dengan mereka.

Menurut Abdullah bin Zubair r.a., selepas turunnya ayat ke-2 surah al-Hujurat iaitu "Wahai orang-orang yang beriman, jangan kamu meninggikan suara kamu melebihi suara Nabi".  Sayidina Umar r.a. terus berubah sikapnya. Sekiranya bercakap dengan Nabi, dia akan bercakap seperti orang berbisik-bisik sehingga terpaksa disuruh ulang beberapa kali kerana tidak dapat difahami .

Imam Zahabi menyebut, "Jikalau orang tidak mengenali siapa Muhammad bin Sirin (ulama Tabi'in), mereka akan menyangka dia seorang yang sakit kerana terlalu rendah suaranya apabila bercakap dengan ibunya." Lihatlah, betapa beradabnya golongan salaf dalam berkata-kata.

2. Tidak menunjuk pandai.

Antara adab bersembang juga, kita tidak memalukan sahabat kita dengan menzahirkan kepada mereka apa yang kita ketahui sedangkan mereka tidak memahaminya. Sabda nabi SAW,

"Berbicaralah kepada manusia menurut kadar kemampuan akal mereka."

(Hadis Riwayat Muslim)

Contohnya jikalau kita seorang pakar ekonomi dan berhadapan dengan seorang petani kampung, elakkan bercakap tentang kerja kita yang jauh di luar bidang mereka serta sukar difahami dengan mudah. Sebaik-baiknya, tunjukkanlah perhatian kepada mereka dan lebihkan mendengar daripada berkata-kata.

Seorang Tabi'in yang terkenal iaitu Imam Ata' bin Abi Rabah berkata, "Seorang pemuda menceritakan kepadaku sebuah kisah. Aku mendengarnya dengan teliti seolah-olah aku tidak pernah mendengarnya sebelum ini. Sebenarnya aku telah mendengar kisahnya itu sebelum dia dilahirkan lagi."

Khalid bin Safwan berkata, "Jikalau seseorang bercerita dan aku telah mendengarnya sebelum ini, atau perkara itu telah kuketahui, aku tidak akan menyampuknya. Aku bimbang dia akan menyedari yang aku telah mengetahuinya."

Begitulah cara ulama-ulama menjaga pergaulan mereka. Mereka tidak meringan-ringankan kata-kata seseorang walaupun perkara tersebut sudah diketahui.

3. Biarkan mereka menghabiskan ucapan.

Sekiranya kita musykil tentang sesuatu yang diperkatakan, hendaklah bersabar sehingga seseorang menghabiskan ucapannya. Kemudian, soallah dengan adab dan berhemah. Jangan memotong di tengah-tengah percakapan. Ia akan menghilangkan adab serta menimbulkan rasa tidak senang orang yang sedang bercakap. Melainkan ketika dalam kelas pengajian, kita boleh bertanya dan berbincang sekiranya guru mengizinkan.

Menurut Ibrahim bin al-Junaid, "Belajarlah cara mendengar yang baik sepertimana kamu belajar cara bercakap yang baik. Antara ciri pendengar yang baik juga adalah membiarkan seseorang menghabiskan kata-katanya, bercakap menghadap tubuhnya dan bertentangan wajahnya serta tidak menyampuk sekiranya dia membicarakan sesuatu yang sudah kamu ketahui."

Nabi SAW apabila diseru seseorang, Baginda tidak sekadar memalingkan muka bahkan menghadapkan seluruh tubuhnya kepada orang tersebut. Inilah bukti keindahan pekerti Rasulullah SAW.

Sama-samalah kita mengamalkan adab yang indah ini. Walaupun nampak ringan dan kecil, pasti ada kelebihan pada setiap amalan yang dianjurkan ulama-ulama Islam. Kata pepatah Arab, "Jangan kamu memandang ringan benda yang kecil, sesungguhnya gunung itu terhasil daripada debu-debu yang halus."


Rujukan: Kitab Min Adabil Islam, Syeikh Abdul Fatah Abu Ghuddah

Khutbah Terakhir Rasulullah S.A.W




Khutbah ini disampaikan pada 9hb Zulhijjah, tahun 10 Hijriah di Lembah Uranah, Gunung Arafah :

"Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak kukatakan, Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu dengarlah dengan telti kata-kataku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir disini pada hari ini.

Wahai manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini dan Kota ini sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah suci.Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak.Janganlah kamu sakiti sesiapapun agar orang lain tidak menyakiti kami lagi. Ingatlah bahawa sesungguhnya, kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti membuat perhitungan diatas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba, oleh itu segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan sekarang.

Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikuti dalam perkara-perkara kecil.

Wahai Manusia Sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu mereka juga mempunyai hak di atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka keatas kamu, maka mereka, juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam Susana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik dan berlemah-lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak sukai kedalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.

Wahai Manusia, dengarlah bersungguh-sungguh kata-kataku ini, sembahlah Allah, dirikanlah sembahyang lima kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadhan, dan tunaikankanlah zakat dari harta kekayaan kamu. Kerjakanlah Ibadah Haji sekiranya kamu mampu. Ketahui bahawa setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama; tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam Taqwa dan beramal saleh.

Ingatlah, bahawa, kamu akan menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggung jawabkan diatas segala apa yang telah kamu kerjakan. Oleh itu Awasilah agar jangan sekali-kali kamu terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaaku.


Wahai Manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan ada lain agama baru. Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kamu. Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, necaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah ALQURAN dan SUNNAHKU.

Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dariku. Saksikanlah Ya Allah, bahawasanya telah aku sampaikan risalahMu kepada hamba-hambaMU.