12 September 2012

Manusia Paling Jahat Adalah Yang Ikuti Hawa Nafsu




Nabi SAW bersabda : “Sejahat2 hamba ialah yang sangat mengikutkan hawa nafsu.” 

Hadis ini menceritakan kepada kita orang yang paling jahat, hamba Allah yang paling jahat iaitu yang menurutkan hawa nafsu. Apakah betul begitu? 

Nafsu sudah selalu disebut, dikuliahkan, tapi tak begitu nampak sangat jahatnya. Agama kita telah memberitahu bahwa musuh manusia yang sebenarnya bukan manusia. Kalau manusia dianggap musuh, manusia itu hanya dialatkan oleh nafsu. Musuh itu nafsu dan syaitan. Nafsu dan syaitan alatkan manusia, merosakkan manusia, Jadi musuh yang sebenarnya bukan manusia tapi nafsu. Nafsu dan syaitan yang alatkan manusia. Kalau tak ada nafsu dan syaitan manusia tak akan dapat dialatkan. Karena adanya nafsu dan syaitan manusia ini dialatkan untuk merosakkan manusia. 

Allah berfirman: “Apakah engkau tidak lihat orang yang mengambil nafsunya sebagai Tuhan?” 

Seorang hamba yang paling jahat ialah orang yang mengambil nafsunya sebagai Tuhan bukan lagi Allah sebagai Tuhan. Jadi memang jahat. Oleh karena bukan lagi mengambil Allah sebagai Tuhan tapi dia ganti dengan nafsu sebagai Tuhan maka jahatlah orang itu. Jadi betullah kata Rasulullah tadi sejahat2 manusia adalah manusia yang ikut nafsu. Rasulullah bercakap mentafsir ayat Qur’an tadi, baru nampak jahatnya. Kerana Rasulullah itu dia Rasul huraiannya pendek saja. Di antara mukjizat Rasul ada mukjizat maknawi, sikit saja huraian tapi masuk ke dalam hati sahabat. 

Bila turun ayat yang menyatakan : “Tidakkah engkau perhatikan orang yang mengambil nafsunya sebagai Tuhan”. 
Jadi Rasul cerita pada sahabat : “Sejahat2 hamba ialah yang sangat mengikutkan hawa nafsu.” 

Dia adalah respon Rasulullah terhadap ayat. Sebab mukjizat maknawi maka para sahabat sudah rasa bersalah, sudah merasa syirik dengan Tuhan, mengambil nafsu sebagai Tuhan, sahabat tak lalu tidur, tak lalu makan, risau dengan kata-kata Rasulullah yang pendek itu. Mereka merasakan dia yang paling jahat. Jahat sebab gantikan nafsu sebagai Tuhan. Dia sudah rasa syirik dengan Tuhan. 

Rasul berkata: “Sejahat2 hamba ialah yang memperturutkan hawa nafsunya.” 

1. Tuhan cakap kalau ikut nafsu sudah syirik. Nafsu telah menjadi Tuhannya 
2. Nafsu adalah jalan syaitan, kalau ikut nafsu dia jadikan highway untuk syaitan supaya syaitan dapat laluan untuk rosakkan manusia, diri orang itu dan juga orang lain. 
3. Orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhan, artinya nafsu telah menjadi agama. 
4. Orang yang ikut hawa nafsu artinya ia jadikan nafsu sebagai ideologinya. 
5. Orang yang ikut nafsu, dia ikut jalan syeitan. Bila ikut nafsu artinya ikut sunnah Syaitan. 

5 perkara besar : nafsu jadi Tuhan, buka highway syeitan, nafsu jadi agama, nafsu jadi ideologi, ikut sunnah syaitan. Setelah kita faham logiklah orang yang ikut nafsu adalah sejahat-jahat manusia. Satu kesalahan besar, patutnya ikut sunnah Rasul tapi dia ikut sunnah syaitan. Dia sudah jadi sejahat-jahat manusia. Bagi kita yang sedang mujahadah ini, kalau ibarat jalan, jalan tak sampai highway tapi lorong. Walaupun lorong sesak-sesak, orang ikut juga. Itu bahaya juga. Jalan kampung, denai, lorong-lorong pun jangan buat untuk syaitan. Jangan bagi peluang pada syaitan. Betullah kata Rasul : " sejahat-jahat manusia ialah orang yang ikut hawa nafsu " sebab ada 5 perkara besar tadi. 

Bila seseorang telah memegang 5 prinsip hidup di atas karena ikut nafsu, maka akan ada kesan sampingan : 
1. keras hati, lupa Tuhan, 
2. kalau kaya akan bakhil, tamak 
3. kalau ada kuasa akan sombong, zalim dan menindas, 
4. kalau miskin akan jadi orang yang tak redha, curi, rokok, karena memperturutkan nafsu. 
5. kalau pandai akan sombong walaupun orang alim, hafal Al Qur’an, hadis. Walaupun dia ulama besar di zamannya, ilmu dijadikan komersial sekalipun alim, hafal Al Quran Hadis, dia komersialkan kealimannya. 

Dari kesan sampingan itu lahir pula yang lain, tentunya terkena bahana iaitu : 
1. hilang ukhuwah, kasih sayang 
2. tak ada rasa bersama 
3. tak boleh kerjasama, 
4. hilang arah tujuan 
5. akhirnya tak boleh bersatu padu. 

Jadi bila dibahas-bahas, betullah bila ikut nafsu jadi sejahat-jahat hamba. Bila ikut hawa nafsu akan lahirlah 5 prinsip hidup, lahir 5 side efffect dalam diri, kemudian lahir 5 side effect dalam masyarkat. 

Sekian.

No comments: